WibuZone – Turnamen Free Fire World Series (FFWS) SEA 2024 Fall resmi dimulai pada 16 Agustus 2024, membawa semangat baru bagi para penggemar Free Fire di Indonesia. Tahun ini, lima tim terbaik dari Indonesia—EVOS Divine, RRQ Kazu, ONIC Olympus, Indostars, dan Bigetron Delta—akan berjuang menghadapi tim-tim kuat dari Thailand, Vietnam, dan Malaysia di panggung Asia Tenggara.
Musim ini, ada beberapa perubahan menarik dalam susunan tim Indonesia yang berkompetisi di FFWS SEA 2024 Fall. Salah satu perubahan besar adalah kehadiran Bigetron Delta, yang berhasil menggantikan Dewa United Apollo sebagai wakil Indonesia setelah memenangkan FFWS ID 2024 Fall. Dengan status sebagai juara, Bigetron Delta yang dipimpin oleh coach Chrisjo siap membuktikan bahwa mereka layak berada di panggung SEA.
Namun, bukan hanya Bigetron Delta yang datang dengan semangat baru. Tim-tim lain seperti EVOS Divine, RRQ Kazu, ONIC Olympus, dan Indostars juga melakukan perombakan dalam susunan pemain dan pelatih. EVOS Divine memutuskan untuk mengganti coach AFM dengan Street, mantan pemain yang telah lama berkecimpung di tim ini. Di sisi lain, AFM kini bergabung dengan ONIC Olympus sebagai head coach bersama Gardu dan Garee, membawa semangat baru untuk tim landak kuning.
Sementara itu, Indostars juga melakukan perubahan dengan melepas Koceel dan meminjam Raff dari tim Kagendra untuk mengisi posisi tersebut. Namun, kabar paling mengejutkan datang dari RRQ Kazu, di mana kapten legendaris mereka, Legaeloth, memutuskan untuk meninggalkan posisinya sebagai pemain dan mengambil peran baru sebagai head coach di Team Vamos dari Malaysia. Langkah ini diambil oleh Legaeloth untuk mencari pengalaman baru dan berkontribusi lebih dalam memajukan skena esports Free Fire di Indonesia.
Sebagai pendatang baru di FFWS SEA, Bigetron Delta dihadapkan pada tantangan besar untuk membuktikan bahwa mereka layak berada di panggung yang prestisius ini. Dalam wawancara eksklusif selama perhelatan final FFWS ID 2024 Fall di Bandung, beberapa tim senior mengungkapkan keraguan mereka terhadap Bigetron Delta dan siap memberikan “pelajaran” di panggung SEA.
Namun, tim yang terdiri dari pemain-pemain berbakat seperti Kojaa, Ikal, Dhikzz, Kyongg, dan Nemzz ini tidak gentar. Mereka justru memandang tantangan ini sebagai motivasi untuk menunjukkan gaya permainan baru dan membuktikan bahwa mereka layak bersaing di tingkat Asia Tenggara.
Dengan sederet perubahan dan strategi baru dari tim-tim Indonesia, pertanyaan besar pun muncul: Akankah skuad Merah Putih mampu melangkah ke babak final dan meraih gelar juara FFWS SEA 2024 Fall di tanah sendiri? Ataukah gelar juara kembali direbut oleh tim-tim kuat dari Thailand?
Babak Knockout Stage yang akan berlangsung selama enam minggu ke depan menjadi ajang pembuktian bagi para tim ini. Perjalanan mereka menuju fase Grand Final akan menjadi penentu sejauh mana strategi baru dan semangat juang mereka mampu membawa kemenangan bagi Indonesia.
Dukungan penuh dari para penggemar dan persiapan matang dari setiap tim menjadi kunci utama. Mari kita nantikan bagaimana perjuangan tim-tim Indonesia di FFWS SEA 2024 Fall ini!
0 Comments